Friday, February 23, 2018

Perhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak untuk Menghindari Stunting



Drama pagi ini ..
" Mama Hasnah sudah dengar kabar? Lina anaknya Bu Joko kan mau nikah bulan depan " seorang Ibu menyapa saya yang kebetulan sedang menyapu halaman rumah.

" o iya..Alhamdulillah " saya selalu senang saat ada kabar perkawinan, karena terbayang makan prasmanan hehe..

" Iya.. katanya sekarang pengantennya diet lho, padahal dia gak gemuk, lha kemarin saya lihat sudah mulai agak kurusan, katanya pengen kayak artis Korea nanti pas jadi manten, sampek ga makan-makan katanya" Ibu pembawa kabar itu antusias menceritakan si calon pengantin yang sukses kurus berdiet.

Saya terdiam, terus terang agak merasa aneh dengan perkataan Ibu barusan, Lina tetangga saya ini sebentar lagi hendak melaksanakan pernikahan, tapi berdiet karena ingin kurus? c'mon..padahal si Lina ini bukan termasuk gadis gendut lho, tapi dia terobsesi ingin seperti artis-artis Korea yang kurus banget, semoga saja dia dietnya benar.

Tapi sebenarnya dia itu mau menikah atau mau ikut kontes kecantikan? memang sih gaun pernikahan akan terlihat bagus saat si pemakainya langsing, tapi kalau untuk itu harus mati-matian menurunkan berat badan sampai harus mengurangi asupan gizi yang masuk, sepertinya harus dipikir ulang.

Mungkin tetangga saya ini lupa tujuan pernikahan, salah satunya adalah agar meneruskan garis keturunan dan melahirkan anak-anak yang sehat serta berkualitas, apalagi setahu saya usianya juga sudah cukup untuk langsung mendapat momongan setelah menikah nanti.

Padahal untuk pasangan yang sudah menikah, apalagi yang sudah merasa mantap dengan usianya dan merasa ingin langsung punya momongan, sebaiknya harus langsung memikirkan bagaimana menyiapkan 1000 hari pertama untuk calon bayinya nanti.

Kapan itu fase yang disebut dengan 1000 hari pertama kehidupan? menurut Prof Dr. Endang L.Achadi  saat acara Talkshow Kesehatan bersama Nutrisi Untuk Bangsa, komunitas  edukasi kesehatan tentang nutrisi dan tumbuh kembang anak yang digagas oleh PT.Sari Husada ini mengatakan kalau 1000 hari pertama kehidupan seorang anak dimulai dari saat dalam kandungan, dengan hitungan :
  1. Kira-kira 270 hari selama dalam kandungan
  2. Kira-kira 730 hari atau 2 tahun pertama kehidupan. 
Dan ironisnya banyak Ibu baru mengetahui kalau dirinya hamil saat usia kandungan sudah menginjak bukan ke 2 atau ke 3, padahal dibulan awal kehamilan itu adalah fase terpenting terbentuknya otak anak, dan asupan gizi yang cukup dari sang Ibu sangat berperan penting dalam proses ini.

Nah..kalau si Ibunya ini masih sibuk mengurangi asupan gizinya karena terobsesi ingin kurus saat jadi pengantin, dan tidak memiliki tabungan kandungan gizi yang baik menghadapi 1000 hari pertama kehidupan bayinya, dikhawatirkan semester awal kehamilannya si Ibu ini mengalami kurang gizi.

1000 hari pertama kehidupan ini menjadi sangat penting, karena fase ini nantinya akan berdampak pada kondisi kesehatan si anak seumur hidupnya, bahkan sebuah penelitian terhadap 15.000 laki-laki dan perempuan di Eropa yang lahir disekitaran tahun 1930, dan 3000 dintaranya sudah meninggal, separoh dari jumlah ini meninggal dengan serangan jantung yang sebagian besar diderita oleh orang yang memiliki berat badan lahir rendah, jadi bisa dikatakan anak yang lahir dengan bb kurang dari 3 kg lebih berpotensi sakit jantung.

Tidak hanya masalah jantung atau PTM ( Penyakit tidak Menular) saja sebenarnya yang menjadi kekuatiran kalau anak lahir dengan bb lahir rendah, tapi juga masalah lain seperti stunting.

Stunting atau tubuh pendek dari pada usianya, bayi yang dilahirkan dengan tinggi badan kurang dari 48 cm dikategorikan stunting,  hal ini disebabkan karena buruknya asupan gizi sang Ibu saat mengandung,  nah lho. .ga mau kan anak kita lahir stunting? Makanya harus benar-benar diperhatikan gizi saat kita hamil.

Stunting ini tidak hanya berdampak pada tinggi badan si anak saja lho.. Tapi juga pada kemampuan kognitif dan lemahnya daya tahan tubuh.

Sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, seorang calon Ibu atau Ibu yang sedang mengandung tidak boleh kurus atau anemia karena kekurangan gizi, ingat pentingnya 1000 hari pertama kelahiran
 

Setelah melewati fase kehamilan selanjutnya perlu diperhatikan juga kondisi anak di 2 tahun pertamanya, 6 bulan cukup mendapatkan  ASI eksklusif berkualitas dan setelah 6 bulan mendapatkan MPASI yang bergizi tinggi, tercukupi zat gizi makro dan mikronya.

Kalau sudah membicarakan ini, artinya kita mau bicara masalah Gizi seimbang untuk anak usia 0-24 bulan, hadir juga Dr.Tirta Prawitasari Msc, SpGK dan Dr.dr.Yustina Anie Indriastuti Msc, SpGK di acara Talkshow Kesehatan ini yang mengedukasi para peserta dengan pengetahuan tentang gizi seimbang.


Tentang Tumpeng Gizi



Siapa yang pedoman makannya masih ngotot pakai 4 sehat 5 sempurna ? ngakuu...(ok..kita seangkatan 😅) 

Ternyata pola makan itu sudah lama ditinggalkan, karena sudah tidak relevan lagi, 4 sehat yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah ditambah susu baru dibilang sempurna, lha kalau si anak alergi susu dan tidak bisa mengkonsumsinya, berarti pola makannya tidak pernah sempurna donk..

Kini pola makan lebih kearah gizi seimbang, yaitu susunan makanan sehari-hari yang mengandung jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, aktifitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal, untuk mencegah gii kurang dan gizi lebih.

Ada 4 zat gizi penting yang ada dalam pola makan gizi seimbang ini, yaitu :
  1. Sumber energi : karbohidrat dan energi, ini didapat dalam makanan pokok seperti nasi, jagung, sagu.
  2. Sumber Zat Pembangun : protein ini ada dalam lauk pauk nabati maupun hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur.
  3. Sumber Zat pengatur : vitamin dan mineral ini bisa diperoleh dari beragam sayur dan buah.
  4. Menjaga metabolisme : konsumsi air.
Kalau bisa digambarkan dalam satu sajian, seseorang yang ingin memnuhi gizi seimbang ini bisa membayangkan mambagi piringnya dengan garis imajiner, seperti contoh gambar dibawah ini :




Dan khusus untuk Ibu menyusui harus menambah porsi makannya, tak perlu banyak-banyak, asalkan berkualitas, karena sebenarnya Ibu menyusi ini hanya memerlukan tambahan energi 180 - 400 kkal serta 20 gram ekstra protein, setara dengan 6 sendok nasi merah ditambah sepotong ayam.



Pola makan gizi seimbang ini juga harus diterapkan pada MPASI lho.. karena saat bayi sudah berusia 6 bulan sudah mulai membutuhkan berbagai zat gizi, dan ASI sudah mulai tidak bisa memenuhinya, seperti protein dan zat besi, jadi jangan terpatok anggapan kalau bayi memulai MPASI hanya perlu diberi pure satu jenis buah saja sampai 9 bulan.

Bayi usia 6 bulan sudah harus mulai diberi asupan yang beragam, kalau mau ngasih pure okelah, tapi jangan lama-lama, cukup 3-5 hari saja, selanjutnya bayi bisa diberi bubur saring dengan tambahan protein hewani (daging sapi, ayam) sebagai sumber protein.

Selain pola makan yang baik, saat pemberian MPASI merupakan waktu yang tepat ntuk mengenalkan bagaimana seharusnya manusia makan pada bayi, yaitu duduk tenang dan menyelesaikan kegiatan makannya sampai selesai, tanpa perlu disambi pekerjaan lain, ini isa diterapkan asal kita mau menerapkannya pada anak kita, seperti kata pepatah " Bisa karena Biasa"


Acara Talkshow Kesehatan kali ini digelar di Hotel Santika Taman Mini, banyak sekali keseruan yang dihaadirkan diacara ini, selain talkshow yang bermanfaat dengan narasumber yang kompeten, juga ada kegiatan Tes Kesehatan pada pagi harinya, sebelum acara berlangsung, sayang, saya datang terlambat, jadi enggak kebagian ikut tes kesehatan, semoga next saya kembali mendapat undangan acara-acara dari NUB, dan semoga bisa datang tepat waktu.

Dan tak hanya itu,  diakhir acara juga ada demo masak yang ditampilkan oleh Chef Yuda Bustara dan salah satu pemenang kompetisi memasak bergizi yang diadakan oleh Danone.














Wednesday, February 21, 2018

Ngemil Pisang Sunpride Enak dan Bergizi




Rutinitas pagi hari saya..
Sudah sarapan..
Sudah ngopi ..

Tapi menjelang jam 10 selalu saja perut ini tidak bisa diajak kompromi, kriuuk..kriuuk, entah ada hubungan apa antara saya rasa lapar ini, koq ikuut saja kemanapun saya pergi .

Tapi memang wajar kalau jam 10-11 pagi kita merasa lapar, karena memang kondisi perut sudah mulai kosong setelah sarapan, dan kadar gula dalam darah sudah mulai turun, apalagi saya jam sarapannya lumayan pagi, sekitar jam 6an, enggak heran kalau di jam-jam itu ada satu lagi kegiatan makan ringan, atau biasa disebut brunc ( after breakfast before lunch)

Naah.. untuk menstabilkan kembali kadar gula dalam darah ini, kita perlu mengkonsumsi sesuatu, atau yah ngemil itu tadi..tapi yang perlu diperhatikan adalah jenis cemilan sebaiknya yang memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah, karena nantinya akan lebih lama diserap tubuh dan tidak tiba-tiba meningkatkan kadar gula dalam darah, jadi enggak cepat lapar lagi.

Sebenarnya kalau mau gampang, saya bisa aja sih langsung nyomot 1 atau 2 biji gorengan di tukang nasi uduk dekat rumah, tapi apa iya badan yang sudah esekemol ini terus-terusan dihujani gorengan, kasihan ah...jadi berusaha memilih cemilan yang sehat sepertinya harus jadi pilihan.

Untuk menyiasatinya,  saya biasanya memilih makanan yang ringan,  tapi yang sedikit mengenyangkan, dan juga sehat,  ada beberapa pilihan,  sebut saja :


1. Yoghurt 

Saya suka makanan, atau minuman yah? satu ini, selain rasanya segar juga mengenyangkan, biasanya saya pilih rasa-rasa buah, bukan yang plain, apalagi jenis cemilan ini juga mudah didapat dimana-mana, minimarket dekat rumah selalu sedia .

2. Sayuran menu makan siang 




Ini kebiasaan saya dari dulu, saya suka makan sayur yang akan disajikan bbuat makan siang nanti, sayurannya saja, tanpa nasi atau lauknya, ya iyalah..kalau lengkap, namanya makan besar, bukan ngemil.

Ambil contoh, hari ini saya masak sayur sop dengan lauk empal dan tempe, nah.. di jam-jam kritis sekitar jam 10an, saya sudah mulai lapar, biasanya saya makan sayur sop semangkuk plus saos cabe, dan ini lumayan mengenyangkan, dan Insyaallah sehat.

3.Buah.




Ini yang paling sering sebenarnya, karena selain saya memang selalu sedia buah dirumah, juga yang paling praktis dan menyegarkan, beberapa buah bisa jadi pilihan, seperti pisang, pepaya atau mangga.

Tapi yang paling sering saya konsumsi memang pisang, karena selain memang rasanya enak juga harganya termauk terjangkau dan porsinya pas buat nyemil.

Kalau masalah merek pisang, saya selalu loyal dengan satu merek yaitu Pisang Sunpride, karena dalam bayangan saya sebagai konsumen, nama ini sudah sangat familiar dan bisa dengan mudah dibeli dimana-mana.

Kenapa saya pilih pisang Sunpride ini ? karena selain rasanya yang memang enak, juga kandungan gizi yang terkandung didalamnya luar biasa seperti karbohidrat dan kaliumnya yang lumayan tinggi, kalium pada pisang konon malah dianggap bisa menetralkan kadar natrium dalam darah, Natrium yang tinggi pada darah akan membuat darah mengental, dan ini ga baik buat kesehatan.

Pisang Sunpride ini juga kaya dengan kandungan asam folat lho.. satu zat gizi yang sudah tidak asing lagi, khususnya buat para Bumil, dalam 1 buah pisang terdapat 24 mcg asam folat, dan itu artinya sudah memenuhi 6% kebutuhan asam folat harian Ibu hamil, fungsi asam folat ini sangat dominan dalam pembentukan otak janin, so.. Ibu hamil jangan ragu buat makan pisang yah..dan jangan salah pilih, pilih Pisang Sunpride.

Kandungan vitamin B, Vitamin A , kalsium, magnesium, potassium, dan masih banyak kandungan mineral lain dalam pisang juga sangat dibutuhkan tubuh.

Dirumah pisang juga jadi buah andalan saya, kan memang kalau sang Induk (baca : Emak) doyan, biasanya anak-anaknya mau enggak mau jadi doyan juga, kan tiap hari terpapar hehehe..

Memang masalah memilih merek pisang, saya sudah terlanjur jatuh cinta sih sama merek Sunpride sih, karena selain sudah yakin banget dengan kualitasnya, juga karena terus terang selama ini belum pernah merasa kecewa dengan buah-buahan merek Sunpride yang saya beli.

Kualitas yang baik ini tak lepas dari profesionalitas Sunpride dalam menangani produksi buahnya, kebun milik sendiri yang berada di daerah Lampung, juga penanganan saat memanennya yang dilakukan dengan sepenuh hati, dan menjaganya benar-benar, bahkan si pisang ini dijaga benar jangan sampai jatuh ketanah, karena akan merusak kulit buahnya.

Sebenarnya ada beberapa jenis pisang Sunpride yang beredar dipasaran, semuanya enak, yaitu :
  1. Cavendish Banana ini yang paling banyak beredar di masyarakat, saya juga paling sering nemu ini di supermarket, kios buah atau minimarket dekat rumah yang dikems satuan (single banana), teksturnya lembut, pulen dan rasanya manis.
  • Highland Banana kalau ini seperti versi premiumnya dari Pisang Sunpride, jenisnya sih sama dengan cavendish, hanya saja varian pisang ini di panen langsung dari dataran tinggi sekitar 600-1200 meter dari permukaan laut,ini yang membuat rasanya lebih manis dan lembu
  • Mini Banana, nah.. ini jenis pisang Sunpride yang paling cocok buat Hania, ukurannya pas dengan perutnya dia, pisang jenis ini lebih kecil dibanding pisang cavendish Sunpride reguler.
  • Pisang Emas, pisang jenis ini kulitnya leih tips dan rasa buahnya tidak sepulen cavendish, ukurannya kecil-kecil dan gemuk dibagian tengah, kalau makan pisang ini dijamin satu tidak akan cukup.
 pisang Sunpride itu enak dimakan kapan saja, tinggal buka, langsung hap.. tapi adakalanya, saya juga merasa koq kayaknya pisang ini polos banget kayak tanpa dosa, jadi dikasihlah dosa dikit dikit hahaha..tapi tetap koq kandungan gizi dalam pisang ini tidak akan luntur.

Ada beberapa trik yang saya punya untuk bisa menikmati Pisang Sunpride ini lebih asyik lagi, seperti
  • Cheese Banana ; potong-potong pisang, dinginkan dikulkas, tambahkan keju diatasnya
  • Chocolate Banana : potong-potong pisang, dinginkan sebentar dikulkas, taburi dengan coklat meses atau coklat cair 
  • Banana Split : Potong-potong kecil pisang, letakkan sebentar diatas wajan teflon yang sudah di oles margarine, tambahkan topping susu, coklat tabur dan es krim.

Cheese Banana

Chocolate Banana

Banana Split

Dan sepertinya bakal banyak list yang lain untuk cara asyik menikmati pisang, apalagi rasa pisang Sunpride yang creamy ini memang cocok buat di sandingkan dengan apapun, saya suka, anak-anak suka, keluarga bahagia.

So.. Kalau sudah selasi membaca tulisan ini, saya kembali mengingatkan, jangan salah pilih pisang yaah.. Buah pasti Sunpride.





 

Menguak 3 Keindahan yang Tersembunyi di Kota Surabaya



Yogyakarta, Bandung, Pulau Lombok, dan Bali. Keempat daerah ini selalu menjadi tujuan wisata incaran para wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Padahal, jika mau mencari dengan lebih teliti, Indonesia masih memiliki berbagai tujuan wisata yang tak kalah menariknya dengan kota-kota tersebut. Ditambah lagi dengan destinasi wisata yang masih tersembunyi dan belum banyak dikunjungi.

Salah satunya adalah Surabaya. Ibu kota Provinsi Jawa Timur ini tak hanya terkenal karena sejarahnya. Meskipun berupa kota besar, Surabaya ternyata masih menyimpan destinasi wisata menarik yang belum banyak diketahui oleh para wisatawan. Mana saja destinasi tersebut? Berikut ulasannya:

1.    Hutan Bambu Keputih
 
Sumber : dakatour.com
Berlokasi di Sukolilo, Keputih, Surabaya, Hutan Bambu Keputih menawarkan Anda sensasi liburan seru laiknya di Negeri Tirai Bambu. Tanaman bambu berwarna hijau dengan paduan rumput ilalang berwarna cokelat sungguh menyegarkan pandangan. Pagar pembatas yang juga terbuat dari bambu tua membatasi deretan pohon bambu dengan jalan. Ukuran jalannya tidak terlalu sempit, cukup untuk dilalui dua hingga tiga orang.

Tingginya pepohonan bambu membuat suasana di tempat ini begitu teduh, sehingga Anda tak perlu takut kepanasan saat berjalan-jalan. Udaranya pun sangat sejuk, berbeda dengan pusat kota Surabaya yang panas. Sepintas, destinasi ini mengingatkan Anda akan suasana pedesaan. Namun, ternyata lokasi hutan ini ada di belakang kampus ITS!

2.    Kampung Lawas Maspati
Siapa sangka, di tengah Kota Surabaya yang begitu padat dan sibuk, masih ada satu wilayah yang masih menjunjung tinggi tradisi dan warisan budaya khas Jawa Timur. Ya, Kampung Lawas Maspati tempatnya. Berlokasi tak jauh dari Tugu Pahlawan dan Pasar Atom, kampung ini merupakan salah saru program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pelindo III.

Lalu, apa saja aktivitas yang bisa Anda lakukan di kampung ini? Banyak sekali, mulai dari melihat kemegahan bangunan tua yang sudah berumur ratusan tahun, berziarah ke makam salah satu pahlawan Surabaya, Kakek Sawunggaling, hingga menjajal aneka kuliner tradisional. Kampung ini hanya buka pada akhir pekan, dan pada hari Minggu, Anda akan mendapatkan suguhan musik lawas dari penduduk setempat.

3.    Surabaya North Quay dan Gapura Surya Nusantara