Saturday, October 24, 2015

Industri Rumahan Jadi Lebih Oke Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Beberapa waktu yang lalu saya datang ke sebuah diskusi yang diadakan oleh SEREMPAK, forum komunikasi yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Acara yang digelar dengan mengundang blogger, pelaku usaha rumahan dan penggiat gerakan kemasyarakatan ini membicarakan masalah bagaimana peran teknologi informasi untuk mendukung industri rumahan khususnya yang dikelola oleh perempuan.

Diawal acara saya sempat surprise lho dengan satu fakta, ternyata :

60% usaha di Indonesia di kelola oleh perempuan 


Ternyata para perempuan Indonesia ini semakin hebat saja, dan dari data survey juga didapat kalau tingkat pendidikan mereka setiap tahun semakin baik, itu bukti kalau sekarang perempuan-perempuan ini tugasnya tidak hanya Dapur--Sumur---Kasur. tapi ternyata perempuan - perempuan Indonesia juga piawai dalam berbisnis, itulah kenapa KPPPAI ( Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia) berupaya keras agar berbagai industri rumahan yang banyak dikelola para perempuan ini berjalan dengan baik dan terarah, karena selain menambah pundi-pundi pendapatan keluarga industri rumahan ini juga bisa sebagai alat pengarusutamaan gender antara laki-laki dan perempuan, bahwa perempuan juga memiliki posisi yang sama dalam hal tugas, posisi dan tanggung jawab.

Tak hanya itu lho.. KPPPAI juga berharap dengan semakin banyaknya industri rumahan yang digerakkan para perempuan ini akan bisa menekan jumlah TKW yang bekerja diluar negeri, semoga saja.


Acara diskusi ini enghadirkan narasumber 3 perempuan hebat yang mandiri ,

  • Ibu Martha Simanjuntak, Mompreuner yang aktif di berbagai organisasi
  • Ibu Puspita Zolawar, M Psi , Motivator
  • Ibu Ani Bertha , Full time blogger
Tiga perempuan ini hebat dibidangnya, pembicara pertama Ibu Martha, yang stylish dan segar pembawaanya mengungkapkan kalau banyak sekali peluang yang terbuka untuk para perempuan Indonesia ini untuk bisa mengembangkan diri dan berperan lebih.

Enggak perlu ragu-ragu atau takut gagal dalam mencoba berbagai bidang usaha yang bakal kita lakoni, yang terpenting usaha itu sesuai dengan bidang dan hobi kita, tak harus menjadi pegawai kantoran atau langsung membuka usaha yang besar, mulailah dari rumah, buat industri rumahan dengan skala kecil dulu dan terus berusaha mengembangkannya, tingkatkan jaringan sosial agar bisnis rumahan kita berjalan baik.

Ibu Martha juga mengatakan teknologi informasi yang berkembang pesat juga bisa dijadikan alat untuk memajukan industri rumahan yang dikelola para perempuan ini, contohnya Facebook, siapa sih yang enggak kenal aplikasi yang bisa menghubungkan satu orang dengan orang lain meski berjauhan ini? nah.. dengan pemanfaatan facebook secara maksimal sebagai media berpromosi industri rumahan itu sangat efektif  lho, apalagi terbukti masyarakat Indonesia ini doyan banget main facebook.

Namun memang adakalanya para perempuan pelaku bisnis ini enggan menggunakan fasilitas teknologi informasi ini, berbagai kendala pengoperasian diantara pemahaman bahasa, tapi hal itu bisa diatasi dengan terus belajar dan berusaha .

Ibu Martha juga mengingatkan meskipun telah sukses di bisnis rumahan ini namun hendaknya para perempuan ini tetap mengutamakan keluarga, agar semua berjalan baik dan seimbang.

Begini seharusnya sukses bisnis, sukses keluarga.




Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Puspita, sang motivator kita siang itu, apa sih tujuan kita berbisnis rumahan? tanyanya , ada dua jawabannya menambah penghasilan keluarga dan aktualisasi diri , mana yang utama bisa didahulukan sesuai kebutuhan.

Ibu Puspita juga meyakinkan kalau setiap pribadi memiliki potensi, hanya saja banyak diantaranya membiarkan lapuk dan tidak mengasahnya, dia mencontohkan seorang penyanyi, *katanya dia dulunya penyanyi di TVRI sih* tidak akan terlihat potensinya kalau dia tidak berusaha berlatih dan mencoba terus menggali apa yang menjadi keahliannya.

Pun dengan para perempuan di Indonesia yang sudah seharusnya terus mencoba mengenali potensi dirinya dan berusaha untuk mengembangkannya.

Bila sesorang memiliki passion dan bakat untuk berwirausaha tak ada salahnya kalau mencoba berbisnis kecil-kecilan, silahkan bermimpi asal lakukan dan wujudkan mimpi itu meski dengan yang kecil dulu karena :

" Think Big but start from something small "

Jadi enggak perlu malu kalau memang usaha kita masih kecil dan kadangkala mendapat banyak penolakan tapi harus tetap berusaha bahkan bisnis sebesar Kentucky Fried Chicken juga berasal dari usaha rumahan yang awalnya menawarkan resep rahasianya dari pintu ke pintu setiap restoran yang mau membeli resepnya puluhan kali dengan berbagai penolakan, hingga akhirnya menjadi ikon besar seperti sekarang ini.

Banyak yang bisa dilakukan para perempuan untuk bisa menambah penghasilan keluarga dan mengaktualisasikan diri selain dengan memproduksi suatu juga mengembangkan bakat yang dimilikinya salah satunya dengan menjadi penulis, ini yang disampaikan oleh Mbak Ani Berta, blogger sukses dengan pengalaman dan penghasilan yang wah..

Mbak Ani menerangkan keuntungan menulis mulai dari bertambahnya penghasilan, fasilitas jalan-jalan dan masih banyak lagi, beberapa peserta diskusi sempat takjub dengan penghasilan yang didapat seorang blogger profesional, dan sekali lagi teknologi informasi berperan dalam usaha penulisan ini, itulah kenapa perempuan indonesia harus melek teknologi informasi agar lebih berdaya guna dan bisa lebih mandiri.

Banyak sekali informasi yang saya dapat dari diskusi kali ini dan bisa saya share disini, sambil berharap nantinya para perempuan Indonesia lebih maju dan baik lagi.

Berfoto bersama seluruh peserta diskusi ( foto milik Cahyanto Chan)






16 comments:

  1. Bangga dengan mereka, wanita-wanita Indonesia

    ReplyDelete
  2. wah udah terbit nih tulisan reportasenya.... menyusul ah....

    ReplyDelete
  3. wanita jaman sekarnag makin pintar ya

    ReplyDelete
  4. Dengan kecanggihan teknologi semua seperti di manjakan, tapi klo bisa melihat dari segi bisnis dll, sangat menguntungan sekali.

    TFS ya mak ^^

    ReplyDelete
  5. hebaaat ya teh, kapaan ya aku bisa sejajar sama para perempuan2 kereeen ini :D :D *mimpimahboleh aja yaah hihi*

    ReplyDelete
    Replies
    1. selalu ada awal untuk menjadi seperti mereka.

      Delete
  6. Setuju, perempuan harus melek teknologi, bukan jamannya ketok rumah untuk menanyakan obat turun panas anak ya Mbak? heheeee. Perempuan juga akan sadar diri dan melek dengan semakin berkembangnya teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang cemerlang

    ReplyDelete
    Replies
    1. siiip.. memang sudah seharusnya seperti itu, dengan faham teknologi juga bisa waspada lho ..

      Delete
  7. Mbak Ani memang seorang blogger yang profesional dan keren. Jadi ingin tahu nich tentang serempak, siapapun boleh menjadi anggotanya kan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. keren pake banget Mbak.. :)
      semua bisa koq jadi anggotanya juga menyumbang artikel yang bermanfaat di SEREMPAK.

      Delete